Friday 24 November 2017

The Walking Dead, Ketika hidup memang harus diperjuangkan


Pernah nonton serial paling populer di Amerika sepanjang 2016. Ya, film serial itu tak lain, The Walking Dead (TWD) yang mengisahkan bumi terjangkit wabah virus zombie atau mayat hidup. Perjalanan mempertahankan kehidupan dari serangan para zombie atau juga disebut walkers itu, dilakoni oleh sejumlah pemeran hingga di season 8.

Adalah Rick Grimes (Andrew Lincoln) yang merupakan pemeran utama serial TV ini, menjadi pemimpin sekelompok orang yang mencoba bertahan dari serbuan walkers. Rick yang berlatar belakang sheriff atau polisi lokal, merupakan sosok yang memiliki karakter kuat, pintar, dan berjiwa pemimpin. Di awal serial ini, Rick diceritakan tertembak setelah berusaha menangkap seorang perampok. Ia koma selama dua bulan di rumah sakit dan keti,a terbangun dari koma, ia mandapati bumi sudah diisi para walkers. Rick kemudian berjuang menemukan anak dan isterinya. Petualangan panjang TWD kemudian berkembang menjadi semacam pergulatan mempertahankan hidup. Bukan hanya dari ancaman para walkers, tapi juga para survivor (orang-orang yang masih bertahan hidup).

Serial TWD mungkin saja tak akan cocok ditonton anak-anak karena banyak menampilkan adegan berdarah-darah serta sedikit bumbu seks. Kisah cinta Glenn Rhee (Steven Yeun) dan Maggie Greene (Lauren Cohan) ditampilkan dengan menarik. Perbedaan ras diantar mereka, menimbulkan konflik budaya, misalnya soal seks bebas. Saya melihat endorsment yang begitu kuat untuk me a,pilkan Steven Yeun, artis Korea untuk tampil di serial ini. Hal ini terlihat dengan kehadiran mobil Hyunda Tucson (kebetulan ini mobil idaman saya) yang dipakai oleh kelompok Rick. Hyundai, saya lihat sampai bela-belain mensponsori serial ini demi Steven dan tentunya menunjukkan produk unggulan mereka: Hyundai Tucson.

Saya menikmati setiap season film TWD dengan penuh rasa penasaran. Pelajaran bahwa hidup memang harus dipertahankan atau diperjuangkan menjadi tema yang bertebaran dalam hidup ini. Peran-peran antagonis bermunculan seperti "The Govenor" yang membuat saya ingin melempar pisau pada wajahnya. Atau sosok Marle, eks militer yang sinting dan sering mengganggu kelompok Rick.

TWD memang luar biasa. Saya mengikuti beberapa serial tv seperti The Unit, Sex And The City atau The L World. Namun, TWD memang beda. Pemilihan temanya sangat kolosal dan menjadikan saya bertanya-tanya, apakah memang suatu saat apa yang digambarkan di TWD akan terjadi.

Malam ini, sambil menunggu penerbangan kembali ke Medan, di Bandara Halim Perdana Kusuma, saya menikmati beberapa episode TWD. Sekedar membunuh rasa bosan akibat pesawat Batik Air telat. Ah, bahkan untuk hanya pulang ke Medan, saya harus berjuang. Tentunya, demikiam juga kehidupan ini.

23 November 2018
HPK Airport

No comments:

Post a Comment