Monday 12 August 2019

KERE...FORD RANGER DIISI BIO SOLAR

Ini video menarik soal apakah ford ranger dapat diisi bio solar atau tidak

https://youtu.be/9E_oLdzITy4

Saturday 8 June 2019

Latta dan Uzza


Kau Latta, Kau Uzza. Bertemu dalam kesyirikan pada sang pencipta. Menjadi sembahan para Qurais. Tak pernah meminta disembah. Tapi kuasa tak mungkin ditolak.

Kau Latta, Kau Uzza. Berhala perempuan anak Tuhan yang lahir lewat apotheosis. Membela diri pun kau tak mampu. Apalagi melahirkan harapan bagi manusia lain.

Kau Latta, Kau Uzza. Asal gandum menjelma menjadi kue. Pengganjal perut saat Qurais lapar. Menjadi penolong rezeki disaat mereka susah. Tak perlu gundah karena sungguh, berhala itu untuk dinikmati.

Kau Latta, Kau Uzza....

Bandung, 22 Maret 2017

Menunggu Ya'juj dan Ma'juj

Ribuan hari usai berlalu. Sejak Dzulqarnain membangun gerbang besi. Menahan Ya'juj dan Ma'juj menebar bencana.

Diujung senja bumi yang rapuh. Dibatas harapan akan munculnya sang Al-Masih. Gerbang besi berkarat roboh dihantam tsunami.

Aku berdiri sendiri menunggu. Dari ufuk timur ke barat, sayap Jibril belum terlihat. Namun bayangan kiamat qubra sudah hadir.

Ya'juj dan Ma'juj sudah bersiap. Barisan mereka seperti air bah turun dari lereng bukit. Menghantam peradaban demi peradaban.

Dan aku hanya bisa terdiam.

Friday 24 November 2017

The Walking Dead, Ketika hidup memang harus diperjuangkan


Pernah nonton serial paling populer di Amerika sepanjang 2016. Ya, film serial itu tak lain, The Walking Dead (TWD) yang mengisahkan bumi terjangkit wabah virus zombie atau mayat hidup. Perjalanan mempertahankan kehidupan dari serangan para zombie atau juga disebut walkers itu, dilakoni oleh sejumlah pemeran hingga di season 8.

Adalah Rick Grimes (Andrew Lincoln) yang merupakan pemeran utama serial TV ini, menjadi pemimpin sekelompok orang yang mencoba bertahan dari serbuan walkers. Rick yang berlatar belakang sheriff atau polisi lokal, merupakan sosok yang memiliki karakter kuat, pintar, dan berjiwa pemimpin. Di awal serial ini, Rick diceritakan tertembak setelah berusaha menangkap seorang perampok. Ia koma selama dua bulan di rumah sakit dan keti,a terbangun dari koma, ia mandapati bumi sudah diisi para walkers. Rick kemudian berjuang menemukan anak dan isterinya. Petualangan panjang TWD kemudian berkembang menjadi semacam pergulatan mempertahankan hidup. Bukan hanya dari ancaman para walkers, tapi juga para survivor (orang-orang yang masih bertahan hidup).

Serial TWD mungkin saja tak akan cocok ditonton anak-anak karena banyak menampilkan adegan berdarah-darah serta sedikit bumbu seks. Kisah cinta Glenn Rhee (Steven Yeun) dan Maggie Greene (Lauren Cohan) ditampilkan dengan menarik. Perbedaan ras diantar mereka, menimbulkan konflik budaya, misalnya soal seks bebas. Saya melihat endorsment yang begitu kuat untuk me a,pilkan Steven Yeun, artis Korea untuk tampil di serial ini. Hal ini terlihat dengan kehadiran mobil Hyunda Tucson (kebetulan ini mobil idaman saya) yang dipakai oleh kelompok Rick. Hyundai, saya lihat sampai bela-belain mensponsori serial ini demi Steven dan tentunya menunjukkan produk unggulan mereka: Hyundai Tucson.

Saya menikmati setiap season film TWD dengan penuh rasa penasaran. Pelajaran bahwa hidup memang harus dipertahankan atau diperjuangkan menjadi tema yang bertebaran dalam hidup ini. Peran-peran antagonis bermunculan seperti "The Govenor" yang membuat saya ingin melempar pisau pada wajahnya. Atau sosok Marle, eks militer yang sinting dan sering mengganggu kelompok Rick.

TWD memang luar biasa. Saya mengikuti beberapa serial tv seperti The Unit, Sex And The City atau The L World. Namun, TWD memang beda. Pemilihan temanya sangat kolosal dan menjadikan saya bertanya-tanya, apakah memang suatu saat apa yang digambarkan di TWD akan terjadi.

Malam ini, sambil menunggu penerbangan kembali ke Medan, di Bandara Halim Perdana Kusuma, saya menikmati beberapa episode TWD. Sekedar membunuh rasa bosan akibat pesawat Batik Air telat. Ah, bahkan untuk hanya pulang ke Medan, saya harus berjuang. Tentunya, demikiam juga kehidupan ini.

23 November 2018
HPK Airport

Bobby, Kahiyang dan Rumah Kami

Beberapa bulan lalu, ketika almarhum Erwin Nasution, ayahanda Bobby Nasution, meninggal dunia, saya mendapatkan kabar, puteri Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kahiyang Ayu, ikut hadir melayat. Ketika itu, saya sudah bisa merasakan bahwa akan ada peristiwa besar terkait hubungan Bobby dan Kahiyang. Apalagi di Instagram, Kahiyang tak lagi malu-malu memamerkan foto-fotonya bersama seorang lelaki yang saya kenal bernama Bobby Nasution, putera Almarhum Erwin Nasution, seorang tokoh masyarakat di Sumut.

Sebenarnya, letak rumah Bobby dan rumah saya tak terlalu jauh. Jika ditarik garis lurus hanya berjarak tak lebih satu kilometer. Namun, perumahan tempat Bobby dan ayahandanya bermukim selama ini jelas berbeda dengan rumah kami, walaupun masih dalam satu areal komplek Taman Setia Budi Indah. Bobby menempati kawasan elit di dalam komplek kami yang diberi nama Bukit Hijau Residence (BHR).

Hiruk pikuk tentang pernikahan Bobby dan Kahiyang sudah terdengar sejak 3 bulan lalu. Hajatan pesta di Solo kemudian akan berlanjut ngunduh mantu di Medan. Di Mesjid Musabbihin, di komplek kami diumumkan kemungkinan Pak Jokowi akan menyempatkan diri meresmikan mesjid baru dan sholat. Saya girang sekali. Bobby membawa kebahagiaan bagi kami, atau minimal saya di komplek perumahan ini. Saya mengenal Bobby biasa saja. Kami pernah bertemu sekali dua kali dalam beberapa kesempatan. Namun, aura kegembiraan bahwa ia menikahi puteri presiden, menyebar kemana-mana.

Pasca pesta di Solo, persiapan ngunduh mantu di Medan dilaksanakan. Komplek kami mulai "di sweeping". Pasukan TNI hilir mudik memeriksa keadaan. Anggota Polri juga tak lupa berkoordinasi dengan banyak pihak. Saya bahkan sempat melihat Menko Maritim Luhut Panjaitan naik mobil golf melihat keadaan komplek.

Yang lebih mengasyikkan adalah melihat kesiapsiagaan Pemko Medan. Puluhan PKL di kawasan ringroad disapu bersih. Jalanan pintu masuk komplek ditambal aspal. Sampah-sampah dibersihkan. Saya tersenyum-senyum dalam hati. Lagi-lagi, saya harus bersyukur bahwa Bobby menikahi Kahiyang, membawa banyak kebaikan.

Puncaknya tentu akan bermuara di hari Jumat-Minggu, 24-26 November ini. Kawasan perumahan kami akan "diserbu" para tamu. Di grup WA warga komplek Setia Budi, diumumkan agar menghindari pintu keluar ringroad karena akan ditutup. Lapangan sepakbola di Blok SS yang selama ini ditumbuni belukar juga bersih. Rencananya akan jadi areal parkir. Sedangkan, tanah kosong di dekat sungai dan lapangan golf dibersihkan untuk dipasang tenda, tempat dimana Relawan Jokowi menggelar "Tenda Cinta".

Saya menyaksikan semua persiapan dengan hati senang. Walaupun tentu saja, kami akan sedikit direpotkan dengan ribuan mobil yang akan hadir dan parkir di halaman depan rumah kami. Ah, itu tentu tak sebanding dengan kebahagiaan bahwa ada seorang anak Medan yang mempersunting puteri Presiden RI. Tak bisa dipungkiri, anak saya, Caca juga selalu berteriak girang melihat barisan anggota TNI menggelar apel di tanah kosong tak jauh dari rumah kami. Dia merasa, kehadiran TNI sebagai hiburan, karena melihat barisan rapi dan disiplin. Saya berkali-kali menjelaskan bahwa Presiden Jokowi akan hadir tak jauh dari rumah kami. Dan saya berencana akan membawa Caca dan Dilla, berdiri di tepi jalan, menyambut kedatangan Presiden Jokowi. Tentunya, untuk mengucapkan salam, walau dari jauh, atas kehadirannya di "rumah" kami.

24 November 2018
#BHR #Tasbih

Thursday 2 November 2017

Menunggu Shairafil Qadar

Bulan ini genap sudah tiga bulan kami berhutang. Keluarga miskin yang tak punya apapun lagi untuk dijual. Sungguh, kami kebingungan. Sementara wajah seram sang rentenir, menghantui tidur kami sekeluarga. Isteriku, menangis tak henti sejak kemarin. Hatinya berduka karena belitan hutang yang peri itu. Anakku juga menangis, karena melihat ibunya menangis. Sementara aku, aiirmataku rasanya sudah kering. Menangis tak akan membuat hutang pada rentenir itu lunas. Aku bahkan tak tahu apakah harus menangis atau tak tahu harus pergi kemana lagi untuk mencari pinjaman menutup hutang pada rentenir itu.

Aku sudah berkeliling kampung mencari pinjaman. Sekedar untuk menutup sebagian kecil hutang. Gajiku sebagai pencuci piring di kedai makanan di Bana'an hanya cukup untuk makan kami bertiga. Tak lebih untuk sekedar mencicil hutang.

Kehinaan akan hutang ini semakin menjadi-jadi. Aku kini cuma berdoa pada Allah. Memintanya mengirimkan Shairafil Qadar, sang malaikat penebus hutang. Isteriku sama sekali tak percaya, bahwa akan muncul seorang malaikat di depan gubuk kami. Memberikan dinar untuk membayar hutang. Mustahil, katanya. Namun, entah kenapa aku tetap saja meminta agar Shairafil Qadar hadir. Bermalam-malam aku bersujud melirihkan permintaan sederhana itu. Tanpa rasa bosan atau kecewa.

Suatu malam, pintu gubuk kami digedor. Mendengar cara memukul pintu, aku sudah tahu, pastilah bukan Shairafil Qadar yang datang. Tak lain itu hanyalah suruhan sang rentenir untuk menagih hutang padaku. Kunantikan gedoran kedua sebelum bangkit dari sujud. Sungguh, cuma sunyi yang ada. Tak ada gedoran ke pintu lagi. Aku menunggu.

Berjalan gontai aku menuju ke pintu sambil berdoa agar suruhan sang rentenir mungkin kelupaan gubuk ku ini. Berderit pintu ketika kubuka. Tak ada manusia. Hanya gelap dan sepi. Mataku mencari-cari sesosok tubuh berdiri di depan pintu. Bayanganku, ia akan berkacak pinggang, memegang cambuk atau apapun yang bisa dipukulkan pada diriku, kalau dia kesal. Tapi tak ada siapapun. Hanya ada segumpal bungkusan dibalut kain rombeng. Lama aku terpana menatapnya. Tanganku ragu memeriksa isi bungkusan itu. Tapi karena harus menutup pintu, aku menarik bungkusan itu ke dalam gubuk dan menutup pintu. Kilat lampu teplok di dinding berpendar berwarna kuning, ketika bungkusan itu kubuka. Bongkahan dinar ada disana. Takbir ku berkumandang. Shairafil Qadar tadi mampir ke gubukku. Meninggalkan dinar, seperti yang pernah ia lakukan pada Syekh Abdul Qadir Al-Jailani ketika terbelit hutang. Dan aku melanjutkan sholat malam kembali, sambil menangis.

*) Kisah Shairafil Qadar diceritakan dalam buku berjudul "Samudera Hikmah Syekh Abdul Qadir Al-Jailani". Dalam buku tersebut diceritakan bahwa waliyullah itu didatangi seorang malaikat utusan Allah SWT ketika sedang terlilit hutang.

Wednesday 23 August 2017

Kedai Mantan~ku

Nasi Goreng dan Telur Sambal di Kedai Mantan.

Wednesday 16 August 2017

I Love Joox

Dari banyak aplikasi pemutar musik online yang bertebaran, saya memilih Joox untuk diinstall diandroid saya. Lewat Samsung Note, saya menyimak ratusan lagu di Joox dengan kualitas muantap. Ah, memang cara orang mendengarkan musik kini beralih dari offline ke online. Dulu saya masih ingat selalu memindahkan ratusan lagu mp3 via laptop ke android saya. Nah, kini itu tak perlu lagi.

Joox dan aplikasi pemutar musik online lainnya memang telah merevolusi cara orang mendengarkan musik. Di masa depan, ini akan terus berkembang. Saya juga membeli Joox VIP dengan harga Rp 49.000 plus pajak yang dipotong lewat pulsa. Hasilnya, karena ini akun pembelian pertama, saya mendapatkan BONUS gratis Joox VIP selama 5 bulan. Artinya, saya beli 1 bulan dan dihadiahi gratis 5 bulan. Asekkkk.....

Medan, 16 Agustus 2017

Wonderful Sawakete North Nias Regon

https://youtu.be/3mcqvGVX0xo

Tuesday 15 August 2017

Berbagi Cinta

Salahkah seorang lelaki yang membagi cintanya pada wanita yang baru datang dalam kehidupannya? Pertanyaan itu datang ketika saya dan seorang teman ngobrol2 tentang pernikahan kedua bagi seorang lelaki. Banyak referensi yang sudah saya miliki soal menikah kedua kali dari teman2 saya. Macam2 juga pola kehidupan, ketahuan karena menikah kedua, keterlibatan (saya) serta motif para "pelaku".

Maka itu, ketika seorang kawan ngajak ngobrol dengan tema pernikahan kedua, ini jadi asik. Saya punya pengalaman dilabrak seorang isteri teman yang ketahuan suaminya (yang teman saya) menikah lagi. Saya juga punya pengalaman diajak (lebih tepat dijebak) untuk menjadi saksi penikahan kedua seorang kawan. Saya juga pernah menjadi juru runding dalam konflik rumah tangga karena si suami (yang kebetulan teman saya juga) ketahuan menikah kedua. Yang belum pernah, pastinya saya yang menikah kedua. Hehehehe.

Dari semua pengalaman itu saya jadi menjadi bisa lebih bijak menentukan sikap soal pernikahan kedua. Seorang teman saya yang sudah menikah kedua kali juga membantu saya untuk menjelaskan secara logis soal ini. Bahwa, pernikahan kedua sejatinya bukanlah aib yang harus ditutupi. Pernikahan kedua harusnya membawa ketenangan dan bukan sebaliknya dalam kehidupan si lelaki.

Nah pertanyaan diatas, sudah pasti bisa dijawab. Tak ada yang salah jika seorang lelaki membagi cintanya pada perempuan yang baru datang dalam kehidupannya.

Medan, 2016

Belajar Tentang Keajaiban Tuhan


"On the day of my judgment, when I stand before God, and He asks me why did I kill one of his true miracles, what am I gonna say? That it was my job? My job? "(Nanti di Hari Pembalasan, ketika aku berdiri dihadapan Tuhan dan Dia bertanya padaku, mengapa aku membunuh salah satu keajaibanNya, lalu apa yang harus kujawab? Itu pekerjaanku? Kerjaku?)

Kutipan diatas diucapkan Paul Edgecomb dalama adegan pamungkas film Green Mile. Ketika itu, Paul harus berjuang menahan perasaanya karena diharuskan melakukan eksekusi hukuman mati pada John Cofey, lelaki kulit hitam yang divonis karena membunuh dua anak perempuan. Paul yang diperankan Tom Hanks, ketika itu benar-benar tak sanggup menjalankan tugasnya sebagai sipir penjara yang melakukan eksekusi hukuman mati pada narapidana. Tidak pada John Coffey, ia bahkan menawarkan untuk melepaskan John dan siap menanggung akibat dari perbuatannya. Tapi John, menolak. Ia meminta Paul tetap melaksanakan hukuman mati padanya.

The Green Mile adalah film drama Amerika tahun 1999 yang disutradarai oleh Frank Darabont, dan diadaptasi dari novel tahun 1996 berjudul sama karangan Stephen King. Film ini dikisahkan dalam format 'flashback' dan dibintangi oleh Tom Hanks yang berperan sebagai Paul Edgecomb dan Michael Clarke Duncan sebagai John Coffeey dengan pemeran-pemeran pendukung antara lain David Morse, Bonnie Hunt, dan James Cromwell. Film ini bercerita mengenai kehidupan Paul sebagai sipir penjara hukuman mati pada saat Depresi Besar terjadi di Amerika Serikat, dan peristiwa-peristiwa supernatural yang ia saksikan.

Kisah Green Mile sebenarnya berpusat pada dua karakter kuat yakni; Paul dan John. Paul sebagai sipir penjara yang disiplin dan berintegritas, berhadapat dengan karakter John yang merupakan sosok pembunuh berdarah dingin. Karakter keduanya berhasil menghidupkan film drama ini dengan jalinan cerita yang apik. John yang mendapatkan "mukjizat" bisa menghidupkan orang mati atau menyembuhkan penyakit, harus dihadapkan pada tuduhan pembunuhan. Tuhan memang tak pilih kasih. Ia memberi mukjizat itu pada seorang John Cofey yang berkulit hitam dan bertampang seram. Namun dibalik "casingnya" John adalah seorang "malaikat". Ia menyembuhkan penyakit batu ginjal yang diderita Paul, menghidupkan tikus cerdik milik Del (seorang terpidana mati) serta menyembuhkan penyakit tumor yang diderita isteri Hal Moore ( kepala penjara tempat ia ditahan).

Semua keajaiban yang dimiliki John, kemudian meyakinkan Paul bahwa lelaki itu tak bersalah. Lewat sebuah transfer pencitraan, John membagi gambaran tentang peristiwa pembunuhan yang dituduhkan padanya. Paul tercengang. Ia tak bisa membantah bahwa sebenarnya John bukanlah seorang pembunuh. John malah berusaha menolong dua gadis cilik yang dinodai dan dibunuh secara sadis oleh seorang psikopat.

Jalin cerita dalam Green Mile memang apik dan layak diacungi jempol. Tak heran empat penghargaan Grammy Award disabetnya. Tom Hanks memang berhasil memerankan tokoh Paul yang kemudian dikisahkan sebagai pihak penerima keajaiban dari John. Akibatnya, Paul menjadi manusia abadi!