Wednesday, 2 July 2014

Tulisan Lawas-Pada Sebuah Pagi di Warung Lontong

MEDAN - Sarapan pagi hari Jumat (23/12) ini agak lucu dalam benak saya. Usai berputar-putar tak jelas arah mencari sarapan, saya kemudian memacu mobil ke kawasan Pajak Peringgan, Medan Baru. Seingat saya disana ada penjual lontong sayur yang enak.

Sambil mengemudi mobil, saya kemudian membayangkan nikmatnya lontong sayur "Mbak Nining". Saya masih ingat lebih 10 tahun lalu, ketika masih bekerja di Majalah Gatra biro Medan, saya kerap makan lontong sayur disana. Rasanya lumayan.

Begitu saya duduk di meja makan dan memesan sepiring lontong sayur dan mie "kecil" plus bumbu pecal, saya menangkap aura tegang disana. Wow, rupanya sedang berlangsung pertengkaran kecil antara Mbak Nining dengan seorang bapak tua.

Saya mencermati saja apa yang terjadi. Sambil menyendok perlahan lontong sayur di hadapan saya, saya menikmati pertengkaran itu.

Ceritanya, Mbak Nining marah-marah sama si bapak karena memarkirkan jip impor Amerikanya di depan warung. Ini mengakibatkan "malapetaka" mobil box yang mengangkut lontong dan pecal tak bisa di-deploy. Kontan Mbak Nining ngamuk kayak emak Naga Bonar merepeti si Naga. Sambil melayani pembeli dan membungkus lontong sayur, Mbak Nining merepet tak berhenti. Si bapak pemilik jip Amerika tak syor. Ia pun membalas.

Perang cakap pun terjadi. Mbak Nining berteriak macam jurkam partai mengejek-ejek si bapak. Sebaliknya, si bapak sibuk mempertahankan harga dirinya yang merasa terinjak-injak karena direpetin perempuan.

Pertengkaran usai, setelah isteri si bapak jip Amerika datang sambil menenteng pisang raja. Dia menenangkan suaminya dan mengajaknya pergi dari TKP. Wuzzz, dengan meninggalkan jejak asap kenalpot, jip Amerika itu pergi meninggalkan omelan Mbak Nining.

Saya tersadar, lontong di piring sudah habis. Tapi, muncul perasaan lain. Bukan urusan pertengkaran yang barusan saya tonton. Lontong sayur Mbak Nining ini tak seenak dulu. Itu saja!

(pernah dimuat di website Waspada.Co.id dengan url http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=228090:syor-nengok-kawan-itu-merepet-habis-pulak-lontong-awak&catid=58:citizen-journalism&Itemid=85)

No comments:

Post a Comment