Sunday, 23 March 2014

Mas Gatot dengan Tiga Jari

Gubernur Sumatera Utara (Sumut) H Gatot Pujonugroho, memang fotogenik. Setiap fotonya yang beredar selalu mendapat antusias warga Sumut. Dua pekan menjelang masa kampanye Pemilu 2014, foto Mas Gatot (demikian sapaan akrabnya) dengan slogan "Pemilu Bersih" muncul di sejumlah ruang publik di Sumut. Di baleho-baleho yang memasang foto Mas Gatot itu, memang tak disebutkan bahwa ia merupakan gubernur Sumut. Mas Gatot diberi label sebagai Wakil Ketua DPP PKS. Tak ada yang salah, karena sejatinya pun, ia adalah kader PKS.  Apalagi baleho-baleho tersebut, saya duga dipasang oleh jajaran pengurus PKS, untuk sebagai iklan politik.

Di foto tersebut Mas Gatot dengan senyum sumringahnya mengacungkan tiga jari kanannya persis di atas perut. Terkesan agak malu-malu, tapi tetap saja terlihat bahwa tiga jari itu memang merupakan simbol. Awalnya saya tak bisa memahami kenapa Mas Gatot mengacungkan tiga jarinya. Apakah mungkin karena kesalahan foto, sehingga cuma yang tampak 3 jari. Padahal, sebelumnya saya selalu melihat Mas Gatot mengacungkan lima jari, apalagi ketika menjelang pemilihan gubernur Sumut, Maret 2013 lalu.

Belakangan baru saya sadari bahwa simbol tiga jari yang diacungkan mas Gatot itu (mungkin) merupakan ajakan atau mengingatkan nomor urut PKS. Waduh, saya kok ya telmi memahami maksudnya si Mas Gatot ini.  Sebelumnya memang, beberapa hari lalu, beberapa teman komplain soal foto itu, makanya saya kemudian berlama-lama menikmati foto Mas Gatot yang terpampang di Jl Setia Budi, Medan.

Semakin saya berlama-lama menikmati foto di baleho itu saya makin menyadari maksudnya. Mungkin maksudnya begini. Mas Gatot yang Wakil Ketua DPP PKS itu ingin mengajak masyarakat Sumut untuk melaksanakan "Pemilu Bersih". Sebagai tokoh, sebagai gubernur, Mas Gatot tentu punya tanggungjawab agar Pemilu 2014 bisa berlangsung bersih, jujur dan adil bagi semua peserta pemilu. Nah, adil bagi semua peserta pemilu, kok ya jadi kurang pas, karena sebagai gubernur Sumut, Mas Gatot kan harusnya berdiri di semua kepentingan. Azas pemilu yang adil tentunya sudah dipahami Mas Gatot sebagai seorang gubernur.

Usai mengagumi foto di baleho mas Gatot itu, saya kemudian meminta staf saya agar bisa menelisik baleho itu sebagai bagian dari kampanye terselubung. Saya meminta kepada staf di Bawaslu Sumut agar paling tidak bisa meminta klarifikasi Mas Gatot. Mungkin pertanyaan intinya sederhana saja, kok ya Mas Gatot cuma mengacungkan 3 jari. Kenapa gak 5 jari seperti dulu. Itu saja. Sekian. 

No comments:

Post a Comment