Tuesday, 17 December 2013

Rawannya Distribusi Logistik Pemilu 2014

Masalah klasik soal kerawanan logistik pemilu menjadi perhatian penting bagi para pengawas pemilu. Dalam Rapat Kerja Teknis Bawaslu RI di Jakarta 13-15 Desember 2013, masalah ini dibicarakan serius. Akhirnya, para pengawas pemilu membuat peta kerawanan logistik Pemilu 2014 sebagai early warning system bagi KPU dalam melaksanakan tugasnya mendistribusikan logistik pemilu.

Di Sumatera Utara (Sumut), saya menggambarkan bahwa kerawanan logistik di Sumut lebih diakibatkan oleh kondisi geografis yang sulit dijangkau. Tentunya hal ini terjadi karena tak semua desa di Sumut mempunyai infrastruktur jalan dan telekomunikasi yang baik. Saya juga menggarisbawahi kerawanan distribusi logistik pemilu akan sangat mungkin terjadi di seluruh kabupaten di Kepulauan Nias.

Dengan tekstur desa yang berada di pulau-pulau kecil, Kabupaten Nias Selatan, misalnya, harus mendapatkan perhatian serius mengenai distribusi logistik ini. Mahalnya moda transportasi laut dan ketergantungan terhadap kondisi iklim membuat tak mudah untuk mencapai puluhan desa yang tersebar di Kabupaten Nias Selatan itu.

Keruwetan distribusi logistik pemilu sejatinya juga terjadi di daratan Pulau Sumatera. Beberapa desa di kabupaten seperti Tapanuli Selatan dan Humbanghasundutan, juga mengalami hal yang tak jauh berbeda. Seorang rekan pengawas pemilu pernah bilang, bahwa ada desa di Kabupaten Tapanuli Selatan yang hanya bisa dicapai dengan kuda. "Itu pun kaki kudanya bisa naik betis, sangking jauhnya perjalanan," ujarnya sambil berkelakar.

Membayangkan kuda yang bisa naik betis saja, saya kemudian merasakan nyeri. Betapa sulitnya menjangkau desa yang disebutkan tadi. Tantangan lain tentu saja kondisi cuaca yang buruk. "Apalah artinya naik kuda, jika hujan terus turun. Logistik pemilu itu pun bisa tak terpakai," kata teman itu menyambung lagi. Saya lagi-lagi miris mendengarnya.

Maka itu, kerawanan distribusi logistik ini tentu harus disikapi serius oleh KPU. Rusaknya logistik pemilu atau terlambatnya tiba logistik pemilu di tempat pemungutan suara, menjadi ancaman yang ada di depan mata. Tanggungjawab pengawas pemilu tentu mengawal persoalan ini dengan baik, sehingga KPU bisa memastikan logistik pemilu dipergunakan semestinya. Mudah-mudahan, ketakutan akan kerawanan distribusi logistik ini tak seburuk yang dibayangkan. Semoga.

Medan, 15 Desember 2013

No comments:

Post a Comment