Thursday 14 November 2013

Mari Membangun Budaya Kerja

Sejak dilantik sebagai pimpinan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) 17 Juli 2013, saya kini punya kesibukan baru. Ya, kesibukan itu tentu saja bahwa saya harus ngantor setiap hari. Ini tentu berbeda drastis dari kesibukan saya selama ini yang hanya sebagai dosen di Universitas Negeri Medan (Unimed).

Sejak awal berkantor di Bawaslu Provinsi Sumut, saya sudah berjanji, bahwa saya ingin membangun sebuah budaya kerja yang sehat. Pengalaman saya memimpin beberapa perusahaan, membuat saya menyadari pentingnya budaya kerja dibangun. Budaya kerja yang baik dalam sebuah organisasi akan membuat organisasi itu berjalan lancar dan terkendali.

Seperti kebiasaan, ketika saya membangun redaksi antarasumut.com yang berada dibawah naungan LKBN Antara Biro Sumut, saya memulai dari disiplin. Ketika menjadi menejer di antarasumut.com, saya juga selalu menekankan kepada seluruh staf dan wartawan disana, agar disiplin datang pagi hari. Setiap hari, saya membuat rapat proyeksi dan evaluasi untuk memonitor perkembangan antarasumut.com. Hal yang sama juga saya lakukan ketika memimpin redaksi starberita.com dan Radio Starnews. Para staf dan wartawan, saya paksa untuk hadir secara disiplin pada pagi hari.

Bagi saya, kedisiplinan hadir di kantor setiap pagi, merupakan cermin dari komitmen membangun budaya organisasi yang baik menuju profesionalitas kerja. Para staf bisa bertukar informasi dan melakukan koordinasi setiap hari secara rutin untuk pekerjaannya.

Ah, saya mungkin terlalu naif untuk membangun budaya kerja, jika tidak memberi contoh. Maka itu, saya selalu ingin mengatakan bahwa tujuan akhir membangun budaya kerja adalah profesionalitas. Pentingnya membangun budaya kerja dalam sebuah organisasi, menurut saya, juga dapat menjadi ukuran profesionalitas sebuah lembaga. Dalam catatan saya paling tidak ada empat ciri untuk menggambarkan profesionalisme:

Pertama: Kecepatan Mengambil Keputusan; Orang yang berfikiran profesional selalu bisa mengambil keputusan dengan cepat. Mereka pun selalu tanggap dan bisa merespon semua rangsangan yang datang dari dalam dan luar dirinya.

Kedua: Menguasai Masalah; Ciri orang profesional juga bahwa mereka menguasai sebuah persoalan dengan baik. Mereka juga mempunyai analisis-analisis yang dibuat berdasarkan pengamatan. Jadi, tak hanya sekedar bicara tanpa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

Ketiga: Belajar dari Masa Lalu; Pemikiran profesional bisa dilihat dari orang yang selalu berfikir untuk belajar dari masa lalu. Mereka selalu mempertimbangkan keputusannya yang cepat dengan melihat pada masa lalu.

Dan keempat: Dapat Melihat Masa Depan; Orang yang berfikir profesional juga bisa meramalkan masa depan. Dalam arti, mereka bisa menebak reaksi dari aksi yang mereka lakukan. Mereka biasanya sudah bisa mengatahui dari sebuah keputusan yang mereka buat.

Nah, kini kembali kepada anda. Selamat membangun budaya kerja dan menjadi profesional di bidangnya.

Medan, 14 November 2013

1 comment:

  1. mari bersama kita membangun budaya kerja yg lebih baik & lbh terarah.....

    ReplyDelete