Sunday, 7 October 2012

Kisah Dua Trembesi di Rumah Dinas


Di rumah dinas Wali Kota Medan, Jl Sudirman No 32 ada dua pohon besar jenis Trembesi (Samanea saman). Rumah dinas walikota yang merupakan peninggalan Belanda itu terasa sejuk dengan adanya dua pohon Trembesi itu. Konon, dua pohon Trembesi yang ada di depan rumah dinas itu sengaja dibawa oleh Belanda dari Amerika Latin dan ditanam di sejumlah titik di Kota Medan.

Kini, pohon Trembesi yang merupakan pohon penyejuk masih banyak terdapat di pinggir jalan atau gedung-gedung tua peninggalan Belanda di Kota Medan. Menurut sejarah, jenis tanaman itu dibawa oleh Belanda pada akhir abad ke-19 dengan tujuan meneduhkan suasana kota. Belanda, ketika itu, tampaknya masih sangat terpengaruh dengan replika kota-kota tua di Eropa yang sarat dengan tanaman Trembesi.

Kembali ke soal dua pohon Trembesi di rumah dinas itu, kami mendapat banyak cerita tentangnya. Ada yang bilang pohon itu berhantu. Ada lagi yang bilang pohon itu tak bisa ditebang. Macam-macamlah ceritanya.

Pernah suatu hari kami bertanya ke Pak Wali,”Pak, pohon ini ada hantunya ya?”
“Percaya kau?” jawab Pak Wali.
Takut salah jawab, kami diam saja.

"Kalau pun ada penghuninya, biarkan saja. Mungkin gara-gara pohon ini, rumah ini tak diterjang banjir kemarin,” kata Pak Wali.

Kami tersenyum sambil mengingat banjir yang cukup besar melanda Kota Medan sekitar bulan April 2011. Ketika itu, beberapa kawasan di Kota Medan terendam banjir, termasuk rumah dinas Gubernur Sumatera Utara. Selain itu, beberapa rumah dinas milik pejabat yang ada di sekitarnya juga terendam hingga selutut.

Nah, rumah dinas Walikota Medan yang letaknya di sekitar itu juga, sama sekali tak terendam. Air hanya sempat masuk sebentar ke halamannya. Ya, percaya atau tidak, mungkin karena dua pohon Trembesi itu masih ada dan menghalangi masuknya air.

No comments:

Post a Comment