Sunday 12 February 2017

Kurayu Pohon Kelapa di Depan Rumahku


Tadi pagi, usai berbasuh dan berias, aku teringat Pohon Kelapa. Seingatku, sudah lama ia tak kuperhatikan. Padahal, sejujurnya ia juga tak butuh perhatianku. Maka, pagi tadi aku menjenguknya

Dahan-dahannya kecoklatan dimakan usia. Batang tubuhnya mulai kropos dihinggapi rayap. Ia sudah mandul dan tak bisa berbuah lagi. Tapi ia tegak menjulang menantang langit

Aku katakan padanya tentang cinta. Aku merayunya lewat senyum semanis mungkin. Kuelus tubuhnya sambil menghembus nafas birahi. Aku merindumu wahai pohon kelapa tua

Tapi ia tak menjawab. Mungkin ia bosan atau tak paham maksudku. Juga mungkin ia muak dengan prilaku nistaku. Sungguh ia cuma diam tanpa suara seolah mati

Maka pagi tadi, aku merayu Pohon Kelapa. Dengan segenap cinta. Lewat ketulusan hati. Tapi semua telah berlalu. Hampa

Medan, 10 Februari 2017

No comments:

Post a Comment