Kisah dari Maulana Jalaludin Rumi (Penyair Sufi)
Di suatu hutan,singa sebagai rajanya,menjadi sangat otoriter.Semua binatang harus tunduk padanya.Sang Singa bahkan mengharuskan masyarakat hutan untuk menyetor binatang untuk dimangsanya,setiap hari.
Masyarakat hutan kecewa dengan kebijakan sang raja. Setiap hari,seekor binatang harus direlakan untuk disantap sang raja hutan. Suatu hari, tibalah giliran Kelinci yang harus disantap. Dengan tekad bulat, Kelinci cerdik itu mendatangi sang Singa.
"Kau terlambat datang!" Kata Singa."Maaf sang raja. Kami tadi diserang dalam perjalanan. 2 Kelinci lain, teman saya, dimangsa"
"Hah...siapa yang menyerang kalian?""Kami diserang seekor....""Seekor apa???""Seekor Singa."Betapa kagetnya sang Singa.
Ia murka. Ia tak terima ada Singa lain yang berkuasa di hutannya. Ia mengaum menunjukkan kekuatannya.
"Dimana Singa yang menyerang kalian itu?" Katanya dng marah kepada Kelinci."Disana. Di dalam sumur itu," jawab kelinci."Apa! Di dalam sumur? Kau mencoba menjebakku? Kau mau mendorongku jatuh ke dalam sumur?" Kata Singa curiga.Kelinci ketakutan, tapi ia msh tampak meyakinkan.
"Aku bersumpah, dia ada di dalam sumur. Coba lihatlah sendiri."Singa kemudian melihat ke sumur. Ia kaget ada seekor singa garang di dalamnya. "Lihat itu, serang dia sebelum kita diserangnya," teriak kelinci.
Dengan cepat Singa melompat ke dalam sumur. Amarah sudah membalutnya. Sang raja itu kemudian tercebur ke sumur diiringi sorak-sorai kelinci dan masyarakat hutan yg diam-diam mengikuti.
Persoalan tak selesai sampai disitu. Masyarakat hutan bingung. Siapa yg akan memimpin mereka? Jika Singa dibiarkan mati di sumur itu, maka dapat dipastikan tak ada yg bisa menjadi pemimpin lagi.
Setelah bermusyawarah, masyarakat hutan sepakat menolong sang Singa. Mereka menaikkan Singa kembali jadi pemimpin dng syarat harus bijak dan tidak menindas masyarakat hutan.
Singa pun berjanji akan jadi pemimpin yang arif dan bijak.Begitulah cara binatang di hutan mengoreksi pemimpin. Kemarahan dikalahkan dng kelihaian, kedamaian diciptakan dng ketulusan.
No comments:
Post a Comment