Tuesday, 2 August 2016

MENGENANG HIDUP

Bandara demi bandara
Menjadi saksi perjalanan
Wajah-wajah kusut
Bertebar di tiap ruang tunggu

Kususuri lorong panjang
Gerbang udara yang terang
Menuju takdir menjemput
Hanya istighfar yang diucap

Hela nafas yang dihembus
Saksi perjalanan dosa
Walau ampunan tak berbilang
Aku diam menunggu janji

Kematian akan datang
Entah dengan cara apa
Kesepian menjadi sahabat
Kala sang waktu dicabut

Tuhan, aku padamu
Dalam perjalanan panjang
Hidup ini hanya untukmu
Aku ingin pulang

Halim Perdana Kusuma, 1 Agustus 2016

No comments:

Post a Comment