Wednesday, 3 August 2016

Cinta Preman Sambu

Sok paten itu ketika aku punya rencana
Mengawinimu di tanggal tua
Maka ku datangi kau sore itu

Dari tempat nongkrongku di Sambu
Aku liat puncak-puncak Hotel Belinun
Disana kau berdiri di lantai tiga di salah satu jendela

Tatapan matamu kayaknya memanggilku
Aku tak tahan
Kuhitung ada dua ribu hasil mencalo Sudako
Cukuplah untuk membelikanmu sebotol bir
Aku yakin kau suka
Dan kita bercinta

Aku preman Sambu dan Hotel Belinun itu istana kita

Zaman memang memaksa kita menjadi tua
Tapi sungguh tidak ingatanku
Setiap kali kulewati jalan rusak penuh sampah sisa pedagang disana, aku teringat padamu

Perempuanku, kau dimana sekarang?
Kalau kau masih hidup dan tidak sakit-sakitan akibat sipilis, tentu kau juga setua aku

Cinta kita memang lawak-lawak. Aku preman dan kau Lonte. Tapi cerita kita cerita cinta yang tetap pantas diceritakan pada siapapun karena kita memang punya cinta

--tasbih, 13 november 2014

No comments:

Post a Comment